Sabtu, 28 April 2012

PERBANDINGAN APLIKASI CAPILLARY ELECTROPHORESIS (CE) DENGAN PEMISAHAN YANG BERDASARKAN KROMATOGRAFI


PERBANDINGAN APLIKASI CAPILLARY ELECTROPHORESIS (CE) DENGAN PEMISAHAN YANG BERDASARKAN KROMATOGRAFI


CE secara umum memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknik pemisahan yang berdasarkan kromatografi dalam analisis bahan organik, seperti efisiensi pemisahan yang tinggi, kecepatan analisis, fleksibilitas, ketelitian, kesederhanaan dan ekonomis dalam hal tenaga kerja, volume pelarut, pembuangan limbah, fase stasioner, memungkinkan jumlah sampel nanoliter, dan sedikit atau tidak diperlukan pretreatment sampel. Keunggulan dari teknik CE ini telah menjadi alternatif yang baik untuk kromatografi cair (LC) (Landers, 1997; Altria, 1996; Wätzig, 2003; Rajh, S.J., 2003).
CE memberikan resolusi yang lebih besar dari sejumlah besar fragmen peptida dan manfaat dalam analisis protein besar. Pemisahan protein dan DNA sudah dilakukan dengan menggunakan capillary gel electrophoresis, kuantifikasi lebih mudah dan lebih akurat (Altria, 1996). Untuk analisis sampel peptida selektivitas dan resolusi CE juga lebih baik dibandingkan dengan LC. Selain itu waktu analisis CE-MS lebih cepat dari LC-MS. Namun sensitivitas CE-MS lebih rendah bila dibandingkan dengan LC-MS (Serwe, 2000) dan RP-HPLC-MS untuk analisis protein matriks (Miksik, 2008)
Berdasarkan efisiensi pemisahan, selektivitas tinggi dan biaya yang lebih rendah, CE merupakan teknik yang lebih baik dalam hal quality control bidang farmasi dibandingkan dengan HPLC. Namun, ketepatan dalam kedua teknik adalah sama (Wätzig, 2003). Selama beberapa tahun terakhir, telah ditunjukkan bahwa CE adalah teknik yang sangat baik untuk resolusi dan kuantisasi enantiomer. Keuntungan utama dari teknik ini adalah efisiensi tinggi, waktu analisis cepat dan kemungkinan menggunakan selektor baru (Altria, 1996).
Beberapa sampel yang mengandung komponen matriks kompleks (sampel plasma, larutan polimer, ekstrak tanaman, dll) dapat langsung diinjeksikan tanpa pra-treatment lebih lanjut. Kapiler CE dapat dengan mudah dibersihkan dan diganti, dan karena itu, kolom CE lebih murah dibandingkan dengan kolom GC atau HPLC (Wätzig, 2003).  Asam klorida 2M terbukti sebagai reagen pembilas dapat diandalkan untuk menghilangkan protein yang teradsorpsi pada lapisan kapiler linear poliakrilamida. Asam fosfat 85% (m/m) bahkan lebih efektif untuk sampel protein khusus dengan konsentrasi tinggi (Suratman, 2008). Dalam pemisahan menggunakan micro capillary electrophoresis chips, waktu analisis dalam kisaran mikrodetik dan memungkinkan jumlah sampel yang sangat tinggi (Wätzig, 2003).
            Dalam analisis hemoglobin (Hb) metode HPLC memiliki keuntungan dari literatur yang luas dan ketelitian besar dalam mendeteksi sejumlah besar varian, HPLC memiliki kelemahan dari pola elusi kompleks yang mungkin sulit untuk berbagai rutinitas laboratorium kimia untuk menerapkan dalam beban kerja sehari-hari mereka. Sedangkan untuk CE polanya lebih mudah untuk dibaca dari pada pola HPLC selama HbA ada dalam sampel. Telah dicatat bahwa HbH dan Hb Bart lebih mudah dideteksi dan diukur oleh CE dibandingkan dengan metode HPLC. Salah satu fitur yang luar biasa dari metode CE adalah kemampuan untuk memperoleh pengukuran bersih HbA2 pada pasien dengan HbE.
HPLC dan CE merupakan kombinasi yang saling melengkapi. Menggunakan HPLC sebagai metode skrining dan CE untuk mengkonfirmasi varian standar, seperti HbS, HbC, HbE, HbD, HbG, dan Hb Lepore. Kedua metode memberikan efisiensi, deteksi otomatis hemoglobin tetapi berbeda dalam logistik mengidentifikasi varian hemoglobin, terutama tidak adanya HbA dan dalam kaitannya dengan pengukuran HbA2 saat HbS, HbC, dan adanya HbE (Keren et al, 2008).


DAFTAR PUSTAKA


  1. Altria, K. D. 1996. Capillary Electrophoresis Guidebook, Principles, Operation and Applications. Humana Press. Totowa. New Jersey.
  2. Keren, D. F., Hedstrom, D., Gulbranson, R., Ou, C. N., Bak, R. 2008. Comparison of Sebia Capillary Electrophoresis With the Primus High Presure Liquid Chromatography in the evaluation of Hemoglobinopathies. Am J. Clin Pathol. 130. 824-831.
  3. Landers, J. P. 1997. Handbook of capillary electrophoresis. CRC press. N. Y. 2nd ed.
  4. Miksik, I., Sedlakova, P., Mikulikova, K., Eckhardt, A., Kasicka, V. 2007.  Comparison of CE-MS and LC-MS Analyses of Avian Eggshell Matrix Proteins. Chromatographia Supplement. 67.
  5. Morzunova, T. G. 2006. Capillary electrophoresis in pharmaceutical analysis. Pharm. Chem. J. 4. 158-170.
  6. Rajh, S.J., Kreft, S., Strukelj, B., Vrecer, F. 2003. Comparison of CE and HPLC Methods for Determining Lovastatin and Its Oxidation Products after Exposure to an Oxidative Atmosphere. Croat. Chem. Acta. 76. 263-268.
  7. Serwe, M. And Ross, G.A. 2000. A Comparison of CE-MS and LC-MS for Peptide Samples. Advanstar. USA.
  8. Strege, M. A., Lagu, A. L. 2004. Capillary Electrophoresis of Proteins and Peptides. Humana Press. Totowa. New Jersey.
  9. Suratman, A. 2008. Strategi to Prevent Protein Adsorption and Method Development Using Coated Capillaries for Electrophoresis. Disertasi. Technischen Universität. Braunschweig.
  10. Wätzig, H., Günter, S. 2003. Capillary Electrophoresis – a High Analytical Separation Technique. Clin. Chem. Lab. Med. 41, 724-738.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar