Rabu, 14 September 2011

Kerja Adalah Sebuah Kehormatan



Kerja Adalah Sebuah Kehormatan

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan atau tepatnya pedagang kaki lima, dan ia pun menyantap makanan yang telah dipesannya. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki yang menjajakan kue kepada pemuda tersebut, “om mau beli kue om??” dengan ramah pemuda yang sedang makan tersebut menjawab “tidak dik, saya sedang makan”. Anak kecil tersebut tidaklah putus asa dengan tawaran pertama. Ia pun menawarkan kembali kuenya setelah pemuda tersebut selesai makan. Dan pemuda tersebut menjawab “tidak dik, saya sudah kenyang”. Setelah pemuda tersebut membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tersebut tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berfikir “saya coba lagi tawarkan kue ini kepada om itu, siapa tau kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah”. Ini adalah usaha yang gigih membantu bunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan untuk yang ketiga kalinya kue dagangannya itu. “om mau beli kue saya, buat oleh-oleh orang rumah om??” pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp. 2000 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja. “dik ini uang saya kasih, kuenya gak usah saya ambil, anggap saja ini sedekah dari saya buat adik”. Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang lain. Pemuda itu pun bertanya kepada anak kecil tadi “kenapa kamu berikan uang tersebut kepada pengemis, kenapa tidak kamu ambil saja uangnya? Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab “saya sudah berjanji sama ibu dirumah, ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang kerumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis”. Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa “Kerja itu adalah Sebuah Kehormatan”, kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berfikir kehormatan kerja dihadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang. Suatu pantangan bagi ibunya, bila anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang kerumah melihat ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman ibu yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang. Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan ank kecil tadi, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu “kerja adalah sebuah kehormatan”. Ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.

Makna yang bisa diambil :
Kerja bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita menjadi hijau melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yang kita miliki. Bukan masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun lebih penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan . sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga didalam diri, maka itu akan memberikan arti besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar